Lomba Fashion Show Batik Beltim, Mampu Dongkrak Penjualan Produk Batik Lokal

BELITUNG TIMUR, pradivanews.com – Kegiatan Fashion Show Batik Kabupaten Belitung Timur (Beltim) dalam Rangka Peringatan Hari Batik Nasional berdampak positif terhadap pemilik sanggar batik lokal Beltim. Kegiatan tersebut mampu meningkatkan penjualan produk batik lokal asal Kabupaten Beltim.

Fashion Show Batik Beltim yang mewajibkan pesertanya menggunakan bahan batik produksi sanggar batik lokal membuat pengrajin batik kewalahan melayani pesanan, bahkan ada satu sanggar batik harus rela menolak beberapa orderan yang masuk.

Seperti yang diungkapkan Maryanti, pemilik Sanggar Batik MG Mangrove asal Desa Mekar Jaya Kecamatan Manggar yang mengatakan bahwa kegiatan Fashion Show Batik Beltim langsung mendongkrak penjualan batik miliknya.

“Belakangan ini lakunya sekitar 50 setel, yang laku banyakan memang batik sintetis yang warna warni cerah, kalau yang mangrove sedikit”, kata Maryanti, Kamis (06/10/2022).

Maryanti mengakui adanya peningkatan dalam penjualan produk yang sudah digelutinya sejak tahun 2014 ini. Karena jika tidak ada acara fashion show, dalam sebulan batiknya tidak satu pun yang terjual.

“Kalo dak ada acara ini sebulan nihil penjualan, paling setahun cuman laku 10 setel. Untuk harganya sama Rp 250 ribu per setel baik yang sintetis maupun yang mangrove alami”, ujarnya.

Senada, Ira Apriliana pemilik Sanggar Batik De Simpor asal Desa Gantung Kecamatan Gantung juga mengungkapkan, dalam sebulan laku 70 setel. Dibandingkan saat tidak ada kegiatan fashion show, per bulannya hanya laku kisaran belasan setel.

“Bulan ini 70 setel, biasanya belasan sampai 20 setel la penjualan per bulannya. Yang paling diminati yang motif daun simpor”, ungkap Ira Apriliana.

Menurut Ira, produk batiknya yang sudah berdiri sejak tahun 2017 lalu ini dipatok mulai dari harga Rp 225 ribu hingga Rp 400 ribu. Ia juga mengatakan sangat terbantu dengan adanya kegiatan Fashion Show Batik Beltim ini.

“Alhamdulillah sangat terbantu dengan kegiatan seperti ini. Mudah-mudahan akan jadi even tahunan soalnya dengan adanya acara seperti ini UMKM batik terutama, dapat terangkat”, sebut Ira.

Sementara itu, Mismiati pemilik Sanggar Batik Rembuding mengaku kewalahan menerima pesanan yang membludak. Bahkan terpaksa harus menolak beberapa pesanan yang masuk akibat kekurangan bahan kainnya.

“Kalau lakunya bulan ini 40-an setel, karena ada yang kita kelabakan, kalang kabut nyari bahan untuk pesanan”, papar Mismiati.

Untuk itu ke depannya, warga Desa Buding Kecamatan Kelapa Kampit ini berharap panitia kegiatan dapat memberikan informasi jauh-jauh hari sebelum pelaksanaan agar pelaku UMKM bisa mempersiapkan diri.

“Sangat terbantu kita, cuman kalau bisa jangan dadakan ngadakan acaranya, soalnya dak bisa menuhi pesanan. Kendala kita di bahan baku yang harus dikirim dari luar Belitung”, tutur Mismiati.

Kepala Dinas Koperasi, Tenaga Kerja dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kabupaten Belitung Timur Gustaf Pilandra mengatakan, Kabupaten Beltim memiliki 6 sanggar batik lokal. Dari sanggar tersebut, kurang lebih 300 batik lokal Kabupaten Beltim terjual saat adanya kegiatan Fashion Show Batik.

“Kalau kita rata-rata satu setel Rp 250 ribu, kira-kira Rp 75 juta uang yang masuk ke UMKM batik di seluruh Beltim. Jumlah itu belum termasuk pesanan tukang jahit dan tata rias”, jelas Gustaf.

Sesuai dengan semangat utamanya, yakni mendongkrak dan mempromosikan produk UMKM Batik lokal, Fashion Show dalam Rangka Peringatan Hari Batik Nasional ini mewajibkan pesertanya menggunakan batik asli Beltim.

“Kita sangat bersyukur kegiatan ini memberikan dampak positif bagi UMKM khususnya pengrajin batik. Kita berharap para pengrajin batik juga akan semakin bersemangat memproduksi dan membuat inovasi batik lokal”, harap Gustaf.

Ia juga berharap kedepannya nanti, seluruh OPD di Kabupaten Beltim yang turut serta menyaksikan kegiatan Fashion Show Batik dapat menggunakan batik lokal sebagai seragam kantor.

“Dari kegiatan ini kita dapat melihat produk batik lokal tidak kalah bersaing dengan batik dari luar. Ke depan semoga pegawai kita pakai batik lokal juga”, pungkasnya. (rel)


Sahabat
Ikuti terus perkembangan informasi dari media online pradivanews.com, yang update informasinya selalu kami sajikan di halaman atau fanpage Facebook Sahabat pradivanews

Kami juga memiliki Channel Youtube, untuk menyajikan informasi dalam format visual…
Terima kasih kepada sahabat semua, yang sudah bersedia mengunjungi website kami…