BELITUNG TIMUR, pradivanews.com – Pemerintah Kabupaten Belitung Timur (Pemkab Beltim), Jum’at (20/10/2023), meluncurkan aplikasi Sistem Informasi Kesehatan Orang Kampong Kite (Sikok). Peluncuran aplikasi Sikok ini bertepatan dengan pencanangan kegiatan Pemberian Obat Pencegahan Massal (POPM) Filariasis di Auditorium Zahari MZ Manggar, Kabupaten Beltim.
Aplikasi Sikok merupakan inovasi yang dibuat Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian (Diskotikdansa) bersama Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Beltim, untuk mendukung keberhasilan kegiatan POPM Filariasis (Kaki Gajah) di Kabupaten Beltim. Kedepannya aplikasi ini tidak hanya menunjang kegiatan POPM semata, namun untuk seluruh data kesehatan di Kabupaten Beltim.
- BERITA TERKAIT: 86 Kasus Penularan Filariasis Terdeteksi di 17 Desa, Burhanudin Sebut Beltim Harus Lepas Dari Penyakit Kaki Gajah
Kepala Diskotikdansa Beltim Bayu Priyambodo mengungkapkan, keberhasilan kegiatan POPM Filariasis tersebut tidak terlepas dari proses pencatatan dan pelaporan tim pelaksana POPM di lapangan, terutama digunakan untuk memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan kegiatan secara berjenjang dari level desa, kecamatan hingga Kabupaten.
“Aplikasi ini untuk menjawab tantangan pencatatan dan pelaporan POPM Filariasis yang berbasis digital. Mengingat sebelumnya kegiatan POPM masih menyajikan data dan informasi secara manual”, ungkap Bayu usai Press Conference Peluncuran Aplikasi Sikok, Jum’at (20/10/2023).
Bayu menjelaskan, aplikasi Sikok ini dapat menyediakan data kesehatan yang mudah diakses oleh publik dan akan diproses pada saat itu juga dengan berbasis kewilayahan. Aplikasi ini juga mengintegrasikan beberapa data kesehatan individu ke dalam satu sistem informasi kesehatan berbasis lokal dan inovasi daerah.
- BACA JUGA: Pembukaan Tirai Papan Nama Menandai Pencanangan Desa Dukong Menjadi Desa Bersinar Tahun 2023
“Aplikasi ini akan dikembangkan sebagai aplikasi induk urusan kesehatan di Kabupaten Beltim. Memang pada awalnya pencegahan dan pengobatan Filariasis untuk masyarakat Beltim, tapi kedepannya seluruh bidang kesehatan bisa menggunakan dan terintegrasi di aplikasi ini. Misalkan untuk promosi kesehatan pada pencegahan penyakit menular yang ada di Kabupaten Beltim”, jelas Bayu.
Ditambahkan Bayu, aplikasi Sikok ini juga berbasis Nomor Induk Keluarga (NIK) dan juga nomor WhatsApp penduduk Kabupaten Beltim. Hal tersebut untuk memudahkan dalam pemantauan dan promosi kesehatan, termasuk untuk penyuluhan kesehatan masyarakat.
“Diharapkan urusan kesehatan, sebagai urusan wajib pelayanan dasar yang diamanatkan undang-undang Pemerintahan Daerah, bisa diselenggarakan sesuai dengan standar pelayanan minimal yang ditetapkan untuk dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Beltim”, pungkas Bayu. (***)
Reporter : Diskotikdansa Beltim
Editor : Yudi AB
BACA JUGA:
- Senam Sepen Buding, Senam Bernuansa Budaya Daerah Milik Beltim Yang Segera Diluncurkan
- Sebanyak 26 Siswa-Siswi SMK Kehutanan Majalengka, Laksanakan PKL di Pulau Belitong
Sahabat …
Ikuti terus perkembangan informasi dari media online pradivanews.com, yang update informasinya selalu kami sajikan di halaman atau fanpage Facebook Sahabat pradivanews…
Kami juga memiliki Channel Youtube, untuk menyajikan informasi dalam format visual…
Terima kasih kepada sahabat semua, yang sudah bersedia mengunjungi website kami…