Pantai Batu Pengasah, Destinasi Wisata Baru Perpaduan Keindahan Alam dan Sejarah

BELITUNG, pradivanews.com – Pantai Batu Pengasah, sebuah destinasi wisata alam baru yang menawarkan keindahan dan keunikan tersendiri. Pantai ini dihiasi dengan hamparan bebatuan yang dulunya sering digunakan sebagai alat untuk mengasah parang (golok) atau pisau bagi masyarakat Desa Batu Itam, Kecamatan Sijuk, Kabupaten Belitung.

Oleh karena itu, pantai ini tidak semata-mata menyajikan keindahan alam yang menakjubkan, tetapi juga menyimpan cerita atau sejarah yang menarik. Hamparan batuan karang yang indah serta lebatnya hutan bakau, menambah keeksotisan Pantai Batu Pengasah sebagai lokasi untuk menyaksikan matahari terbenam.

Menurut Koordinator Lapangan (Korlap) Tunas Desa Batu Itam, Syahrul (Alun) mengungkapkan, penamaan pantai ini berkaitan dengan keberadaan Batu Pengasah yang erat kaitannya dengan aktivitas mengasah parang oleh masyarakat Belitung pada masa lalu, yang pernah tinggal di sekitar pesisir pantai tersebut. Budaya mengasah parang dengan batu tersebut diteruskan dari generasi ke generasi.

“Kata sesepuh kami, dulunya ada orang yang bernama pak Long Saleh yang pertama kali tinggal di pesisir pantai, beliau ini menggunakan batuan di pantai tersebut untuk mengasah parang. Kemudian cara tersebut digunakan secara turun menurun oleh anak-anaknya, sehingga akhirnya menyebar ke seluruh desa tentang adanya batu pengasah ini dan diikuti oleh masyarakat yang lain sebagai tempat mengasah parang”, ungkap Alun, Rabu (11/10/2023).

Sementara itu, Residen Geologi Unesco Global Geopark (UGGp) Rudi Candra mengatakan, batuan yang dapat ditemui di Pantai Batu Pengasah termasuk dalam formasi Kelapa Kampit, dan didominasi oleh batu pasir yang kaya akan feldspar, sering disebut sebagai Arkose dalam istilah geologi.

Rudi juga menekankan, Batu Pengasah merupakan bagian dari satuan batuan sedimen secara regional, dan batuan ini dikenal sebagai jenis batu asah alami yang kuat dan sering digunakan untuk kegiatan mengasah parang oleh masyarakat setempat.

“Secara umum Arkose ini termasuk jenis batu asah alami, selain Basalt dan Quartzite, karena butirnya yang kasar, dan cukup tahan (kuat) tak mudah hancur, jenis batuan ini sering dimanfaatkan salah satunya untuk batu asah alami”, kata Rudi.

Penemuan Batu Pengasah ini telah memicu antusiasme Pemerintah Desa (Pemdes) dan Komunitas Tunas Desa Batu Itam untuk mengembangkan pantai tersebut menjadi kawasan wisata. Pemdes dan Komunitas Tunas Desa Batu Itam bersatu dan bekerja sama untuk menyediakan fasilitas penunjang yang lebih baik di area wisata alam Pantai Batu Pengasah tersebut.

Nah, jika sahabat tertarik dan ingin mengunjungi destinasi wisata baru yang menakjubkan ini, maka sahabat dapat menghubungi Komunitas Tunas Desa Batu Itam yang beralamat di Dusun 3 Aik Bira, Desa Batu Itam Kecamatan Sijuk, Kabupaten Belitung.

Dengan menempuh perjalanan sekitar 10 menit dari pusat Kota Tanjungpandan, sahabat sudah bisa menikmati keindahan alam Pantai Batu Pengasah yang menakjubkan. Tentunya hal ini akan memberikan pengalaman unik dan menarik, setelah menyaksikan keindahan alam dipadukan dengan sejarah dan keramahtamahan masyarakat setempat. (***)

Reporter : Usep MS
Editor : Yudi AB

BACA JUGA:


Sahabat
Ikuti terus perkembangan informasi dari media online pradivanews.com, yang update informasinya selalu kami sajikan di halaman atau fanpage Facebook Sahabat pradivanews

Kami juga memiliki Channel Youtube, untuk menyajikan informasi dalam format visual…
Terima kasih kepada sahabat semua, yang sudah bersedia mengunjungi website kami…