Sepiak Belitong, Batik Lokal Dengan Motif Yang Memadukan Budaya Khas Pulau Belitong

BELITUNG, pradivanews.com – Sepiak Belitong merupakan sebuah toko batik lokal Pulau Belitong yang beralamat di Jalan Tanjung Kelayang Desa Batu Itam, Kecamatan Sijuk, Kabupaten Belitung. Berdiri sejak tahun 2010 dan terdaftar dengan merk Sepiak Belitong pada tahun 2013, toko batik ini sudah banyak memproduksi karya dengan motif bernuansa budaya Belitong.

Seperti kita ketahui, seni tradisional menghias kain dengan pola-pola yang indah atau membatik tersebut telah menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya Indonesia selama berabad-abad tahun lamanya. Dan pada tahun 2009, Unesco mengakui bahwa batik sebagai warisan tak benda asli Indonesia. Keputusan tersebut memberikan pengakuan dunia internasional atas kekayaan budaya yang dimiliki bangsa kita.

Hal tersebut menjadi inspirasi awal bagi toko Sepiak Belitong untuk membuka peluang baru yakni bisnis batik khas Belitong. Keinginan tersebut diperkuat dengan tingginya tingkat kunjungan wisatawan ke Pulau Belitong, akibat dampak dari boomingnya film Laskar Pelangi yang membuat Pulau Belitong menjadi sorotan dunia.

Dengan peningkatan jumlah kunjungan wisatawan tersebut, maka muncul kebutuhan akan wastra (kain tradisinonal Indonesia) khas Pulau Belitong yang unik. Ini merupakan saat yang tepat bagi toko Sepiak Belitong untuk memproduksi batik dengan khasanah budaya Belitong, dengan motif batik yang mencerminkan budaya lokal dan warna-warna khas daerah pesisir.

Pemilik Sepiak Belitong, Bella Kartika Aprilia dalam perbincangannya dengan pradivanews.com mengatakan, proses pembuatan batik di Sepiak Belitong menggunakan teknik seperti tulis dan cap, serta kombinasi dari keduanya. Sedangkan motif batik yang diciptakan terinspirasi dari kekayaan alam Pulau Belitong seperti, motif Daun Simpor, Kantong Semar, Keremunting, dan Batu Garuda.

Sepiak Belitong

“Motif khas yang tersedia di Sepiak Belitong antara lain motif Daun Simpor, yang saat ini sudah terbranding menjadi motif khas Belitung. Daun Simpor digunakan oleh masyarakat Belitung dalam kehidupan sehari-hari, seperti membungkus makanan, dan bungkus saat membakar ikan, karena aroma khasnya yang menambah cita rasa. Motif Daun Simpor juga sudah terdaftar di Dirjen Kemenkumham RI”, ungkap Bella, Senin (02/10/2023).

Keberadaan toko batik Sepiak Belitong juga memberikan dampak sosial positif sesuai dengan filosofinya untuk berbagi dan memberdayakan masyarakat sekitar. Selain itu, Sepiak Belitong juga berperan aktif dalam mendukung komunitas lokal dan pelestarian warisan budaya Belitung, dengan mengadakan pelatihan membatik dan mendukung kegiatan terkait kebudayan Belitung seperti pemilihan bujang dayang

Saat ini, batik Sepiak Belitong terus berkembang dari waktu ke waktu, baik itu dalam hal inovasi produk, memperluas pemasaran di tingkat nasional maupun internasional seperti di Singapura dan Malaysia. Jika sahabat tertarik dan berminat memiliki batik khas Pulau Belitong, maka wajib untuk mengunjungi destinasi ini. Toko batik ini buka dari jam 08.00 WIB hingga 21.00 WIB. (***)

Reporter : Usep MS
Editor : Yudi AB

BACA JUGA:


Sahabat
Ikuti terus perkembangan informasi dari media online pradivanews.com, yang update informasinya selalu kami sajikan di halaman atau fanpage Facebook Sahabat pradivanews

Kami juga memiliki Channel Youtube, untuk menyajikan informasi dalam format visual…
Terima kasih kepada sahabat semua, yang sudah bersedia mengunjungi website kami…