Sejarah Penamaan Desa Batu Itam Merujuk Pada Batuan Berwarna Hitam yang Memiliki Keunikan

BELITUNG, pradivanews.com – Bagi masyarakat Kabupaten Belitung, nama Desa Batu Itam yang berada di Kecamatan Sijuk, Kabupaten Belitung ini sudah familiar dan tidak asing lagi di telinga. Desa yang terletak di pesisir pantai utara Pulau Belitong ini sering dilewati, jika hendak bepergian ke objek wisata Pantai Tanjung Tinggi maupun Pantai Tanjung Kelayang.

Tapi tahukah sahabat, jika Desa Batu Itam ini menyimpan keunikan dan sejarah menarik dalam penamaannya. Ternyata, nama desa ini merujuk kepada sebutan dari bebatuan yang memiliki karakterisktik geologis berwarna hitam.

Sama halnya dengan penyebutan nama sebuah tempat atau perkampungan di Pulau Belitong yang banyak merujuk kepada sesuatu yang menonjol atau identik di wilayah tersebut, maka penamaan Desa Batu Itam juga berasal dari penyebutan terhadap jenis batuan yang terdapat di wilayahnya.

Umumnya, penyebutan nama dari sebuah tempat tersebut sudah berlangsung sekian lama, secara turun temurun oleh warga masyarakat di Pulau Belitong. Seiring perkembangannya, penyebutan tersebut menjadi sebuah nama yang resmi untuk wilayah bersangkutan.

Menurut Kepala Dusun 1 Desa Batu Itam Rusdi, penamaan desa tersebut didasarkan pada keberadaan batuan yang memiliki warna hitam pekat, terdapat di pesisir pantai. Keberadaan batuan berwarna hitam ini menjadi identitas dari tempat dalam penyebutan wilayah tersebut.

“Memang pada dasarnya batu itu warna hitam, posisinya persis di pertengahan Desa Batu Itam, dari pinggir Jembatan Kubu sampai perbatasan Desa Terong, jarak dari pantai ke lokasi kurang lebih sekitar 800 meteran”, sebut Rusdi kepada pradivanews.com, Minggu (24/09/2023).

Sementara itu, Residen Geologi Unesco Global Geopark (UGGp) Rudi Candra mengatakan, batuan yang terletak di Desa Batu Itam merupakan hasil dari proses geologis yang kompleks. Batuan ini merupakan bentukan ganggang yang mengalami korosi, pelapukan akibat paparan sinar matahari, sehingga warnanya menjadi hitam pekat.

Meskipun batuan tersebut berwarna hitam, namun pada saat sinar matahari menutupinya, batuan tersebut akan berubah menjadi merah, mirip dengan batuan yang terdapat di Pulau Kelayang. Oleh karena itu, batuan berwarna hitam ini memiliki sifat yang unik.