BELITUNG TIMUR, pradivanews.com – Kelangkaan gas bersubsidi ukuran 3 Kilogram di Kabupaten Belitung Timur (Beltim), menyebabkan terjadinya antrian panjang pembeli di berbagai pangkalan. Kondisi ini dimanfaatkan oleh sejumlah warga dengan menjual jasa sebagai pengantri gas, untuk melayani masyarakat yang enggan ikut mengantri.
Para pengantri ini menerima titipan kartu Brizzi milik masyarakat yang tidak sanggup atau sempat mengantri untuk membeli gas bersubsidi. Setidaknya pengantri gas ini bisa mengantongi hingga 35 kartu Brizzi dengan nama berbeda.
Layaknya pengerit BBM bersubsidi, jasa pengantri gas ini pun dihargai sebesar Rp.15.000 hingga Rp.20.000 per tabungnya. Satu tabung gas subsidi ukuran 3 kilogram seharga Rp.20.000 tersebut akan dijual kembali menjadi Rp.30.000 hingga Rp.40.000 per tabungnya.
Saat dikonfirmasi oleh Tim Monitoring Evaluasi (Monev) Gas Bersubsidi Kabupaten Beltim, Kamis (27/07/2023), salah seorang pengantri gas berinisial W mengaku, tujuannya mengantri gas hanya untuk membantu tetangga dan saudaranya yang tidak sempat mengantri gas.
“Tujuan kita untuk nolong saja, kadang-kadang banyak nelayan yang minta tolong dengan kita karena dak sempat ngantri”, sebut W melalui Diskominfo Beltim.
Warga Desa Baru Kecamatan Manggar ini saat mengantri bisa memperoleh dua hingga lima tabung gas bersubsidi. Namun ia menyangkal jika sudah bekerja sama dengan pangkalan gas tertentu.
“Itu biaya jasa, kita juga ngupah orang untuk antri. Kadang dapat, kadang dak dapat gasnya”, kata W.
Profesi sebagai pengantri gas ini tidak hanya dilakoni W seorang, namun juga dilakukan oleh beberapa warga lainnya. Dari laporan yang diterima Tim Monev, setidaknya ada 3 orang warga yang berprofesi sebagai pengantri gas tersebut. Semuanya menjual kembali gas bersubsidi dengan kisaran Rp.30.000 hingga Rp.40.000 per tabung.
Temuan Tim Monev lainnya di lapangan, yakni adanya beberapa pangkalan tidak melayani penjualan secara langsung bagi warga yang datang hendak membeli. Namun pangkalan tersebut menyimpannya untuk melayani pembelian melalui pemesanan.
Padahal sesuai ketentuan, pangkalan wajib menjual langsung gas bersubsidi kepada pelaku UMKM dan masyarakat miskin. Namun masih ada pangkalan yang diduga sengaja menyimpan stok gas bersubsidi untuk dijual kembali kepada langganannya. (rel)
BACA JUGA:
- Anggota Bawaslu Belitung Ingatkan Jajarannya Untuk Mengikuti Kegiatan Dengan Bersungguh-Sungguh
- Menguak Misteri Genting Apit, Perkelahian Sengit Antara Kik Cuan Dengan Limpai
Sahabat …
Ikuti terus perkembangan informasi dari media online pradivanews.com, yang update informasinya selalu kami sajikan di halaman atau fanpage Facebook Sahabat pradivanews…
Kami juga memiliki Channel Youtube, untuk menyajikan informasi dalam format visual…
Terima kasih kepada sahabat semua, yang sudah bersedia mengunjungi website kami…