Pola Asuh dan Pola Makan Jadi Faktor Utama Penyebab Terjadinya Kasus Stunting, Hasil Temuan TPPS Saat Kunjungi Lokus Stunting di Beltim

BELITUNG TIMUR, pradivanews.com – Pola asuh dan pola makan menjadi faktor utama penyebab terjadinya kasus stunting. Penyebab tersebut ditemukan oleh Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Belitung Timur (Beltim), setelah melakukan kunjungan lokus stunting di seluruh desa di wilayah Kabupaten Beltim.

Hasil temuan tersebut disampaikan Wakil Bupati Beltim (Wabup) Khairil Anwar, Kamis (08/06/2023), saat membuka Rapat Koordinasi (Rakor) TPPS Kabupaten Beltim, bertempat di Ruang Rapat Gunung Lumut Badan Perencanaan Pembanguan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappelitbangda) Kabupaten Beltim.

“Jadi kita sudah turun ke beberapa desa, langsung ke rumah keluarga-keluarga yang punya resiko stunting. Kalau dari rumah mereka layak, yang jadi masalahnya ternyata dari pola makan dan asuh orang tua”, ungkap Khairil yang merupakan Ketua TPPS Kabupaten Beltim.

Menurut Khairil, pola asuh dan pola makan itu jelas terlihat dari cara orang tua saat memberi makan kepada bayi atau anaknya. Dalam hal sikap orang tua terlihat acuh (tidak peduli) atau cepat menyerah saat anaknya tersebut tidak ingin makan.

“Orang tuanya pas bayi dak mau makan langsung pasrah gitu saja. Terus juga dak bervariasi dalam membuat lauk pauknya. Misalnya telur atau ikan hanya digoreng saja, dak dibuat menu yang bervariasi”, jelas Khairil.

Kondisi inilah yang membuat TPPS Kabupaten Beltim harus melakukan tindakan cepat terhadap beberapa bayi yang terindikasi stunting. Penanganan cepat yang dilakukan yakni skinning atau tes terhadap bayi dan anak tersebut tanpa birokrasi yang panjang lebar.

“Saya sudah minta kepada Puskemas agar mengeluarkan rekomendasi yang sifatnya ‘jalan tol’, tidak banyak birokrasi. Rekomendasi tersebut diturunkan langsung kepada dokter spesialis anak atau kandungan, dokter akan turun langsung menangani kasus tersebut”, sebut Khairil.