BELITUNG, pradivanews.com – Pengurus Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) Kabupaten Belitung, Senin (14/11/2022), menggelar kegiatan Safari Dakwah keliling dengan menghadirkan penceramah ternama Ustadzah Dr. Hj. Oki Setiana Dewi, S.Hum, M.Pd untuk memberikan tausiyah kepada jamaah umat muslim, bertempat di Gedung Serba Guna Pemerintah kabupaten Belitung.
Ketua IPHI Kabupaten Belitung, H. MZ Hendra Caya, SE, M.Si dalam sambutannya mengatakan, pelaksanaan kegiatan Safari Dakwah keliling yang digelar IPHI Kabupaten Belitung tersebut bekerja sama dengan Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) Islam lainnya yang ada di Kabupaten Belitung.
“Kegiatan Safari Dakwah hari ini merupakan kegiatan kelima yang dilaksanakan di lima titik yang berbeda, kegiatan Safari Dakwah ini kami laksanakan dengan mendatangkan para penceramah dari luar daerah yang bertujuan untuk meningkatkan iman dan ketaqwaan umat muslim yang ada di Belitung”, sebut Hendra Caya.
Sementara itu, Bupati Belitung H.Sahani Saleh,S.Sos (Sanem) dalam sambutannya berharap agar kegiatan Safari Dakwah keliling tersebut dapat mendatangkan manfaat bagi umat muslim baik dimasa sekarang maupun dimasa yang akan datang.
“Sesungguhnya Nabi Muhammad SAW diutus untuk menyempurnakan akhlak manusia dengan berpegangan atau berpedoman pada Al Qur’an. Dalam hal ini Allah SWT telah berikan kesempurnaan kepada ustadzah, dengan paras yang cantik yang juga diiringi dengan hati yang cantik, dalam hal ini para ibu-ibu yang hadir di sini jelas inginkan hal tersebut”, kata Sanem.
Dalam tausiyahnya, Ustadzah Dr. Hj. Oki Setiana Dewi, S.Hum, M.Pd menyampaikan materi ceramah dengan tema wanita-wanita yang mulia dalam islam seperti tertuang dalam hadis riwayat muslim, dimana wanita-wanita mulia yang merupakan ahli syurga tersebut ada 4, yakni Siti Maryam, Siti Khadijah, Siti Fatimah dan Siti Asiyah.
Pertama, Siti Maryam binti Imran atau yang sering umat muslim kenal sebagai ibu dari Nabi Isa AS, yang merupakan sosok seorang wanita yang begitu mulia. la adalah wanita yang selalu menjaga harga dirinya dan taat beribadah kepada Allah SWT semata. Di mata Allah SWT, Maryam adalah wanita yang benar-benar suci dan mulia.
Karena kemuliaan Maryam tersebut, Allah SWT menganugerahkan seorang putra dalam kandungannya pada saat Maryam masih gadis. Secara logika, hamil tanpa adanya seorang suami atau ayah memang tidak masuk akal, namun karena kekuasaan Allah maka apa yang tidak mungkin tentunya selalu bisa menjadi mungkin. Saat hamil tersebut, perjalanan hidup Maryam sangatlah tidak mudah, karena banyaknya orang bergunjing tentang dirinya.
“Meski begitu, ia tetap sabar dan tetap taat pada Allah SWT, setelah kelahiran nabi Isa AS, Maryam mendidik nabi Isa dengan sangat baik dan penuh kesabaran, Maryam selalu mengajarkan kebaikan pada nabi Isa dan mengajaknya untuk selalu berdakwah di jalan Allah, karena kemuliaan dan kesucian Maryam, Allah pun mencatatkan namanya di salah satu wanita yang dijamin akan menghuni surga jika waktu itu telah tiba”, papar Ustadzah Dr. Hj. Oki Setiana Dewi, S.Hum, M.Pd dalam tausiyahnya.