pradivanews.com – PENGHABISAN, judul sebuah puisi yang kembali ditulis oleh Wim Riani pada beberapa hari yang lalu, tepatnya pada tanggal 07 Oktober 2022. Melalui puisi yang berjudul Penghabisan ini, Wim Riani kembali ingin mengungkapkan isi hatinya.
Dari kalimat yang menyertai postingan puisi berjudul Penghabisan ini, Wim Riani mengatakan puisi ini tercipta dari suasana yang dirasakannya pada siang hari hingga menjelang sore, akibat hujan yang membasahi bumi.
“Seperti biasa, sambil menikmati aroma hujan, aku membaca novel online. Nggak cuma satu judul, tapi ada beberapa, karena cerita-cerita itu masih on going, belum ada yang tamat”, tulis Wim Riani pada postingannya tersebut.
Wim Riani juga mengungkapkan kebingungan terhadap apa yang dilakukannya. Bagaimana tidak, pada saat membaca novel, terlintas sebuah inspirasi yang harus memaksa jemari lentiknya merangkai kalimat hingga lahirnya puisi ini.
“Entah gimana kisahnya, aku tuh jadi sering banget bolak balik dari aplikasi novel online dan aplikasi notepad. Sebentar membaca, sebentar ketik-ketik. Alhamdulillah, jadi deh puisi ini. Akhirnya, bisa update puisi lagi”, lanjut dengan penuh kepuasan.
- BACA JUGA: Lelah Tak Bertepi | Karya : Yary
Berikut ini pradivanews.com sajikan syair puisinya yang berjudul :
PENGHABISAN
Karya : Wim Riani
Desis hujan bersenandung lirih
Sekelebat aroma dingin menyentuh
Meremas hati hingga menggigil
Genapkan sepi kelabu
Dulu, kau teriakkan tentang cinta
Nyaris tak bersuara
Tak sempat kurajut, kau bergegas pergi
Jiwa mendadak lumpuh
Wahai engkau, entah di mana
Bolehkah caciku mengoyakmu?
Aku membenci keriuhan
Detik nan ringkih, saat bayangmu perlahan menguap
Sudut hati kian ngilu
Mimpi terhempas
Takdirmu, nyatanya bukan untuk berhenti menggapaiku, walau sekejab
Meski saat itu, aku berlari mengejarmu seribu kali
Baiklah, aku mengerti
Sekuat apapun asa itu tergenggam
Yang harus lepas, akan tetap lepas
Yang harus pergi, akan tetap pergi
Tanjungpandan, Belitung
Ditulis: 07-10-2022
Puisi termasuk salah satu bentuk karya sastra yang banyak disukai karena disajikan dalam bahasa yang indah dan sifatnya yang imajinatif. Bahkan puisi juga dianggap sebagai rangkaian kata-kata indah yang menggambarkan perasaan penulisnya.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), puisi merupakan ragam sastra yang bahasanya terikat oleh irama, matra, rima, serta penyusunan larik dan bait. Puisi juga diartikan sebagai gubahan dalam bahasa yang bentuknya dipilih dan ditata secara cermat. (***)
BACA JUGA:
- Part 4 : Mimpi Anak Pulau | By Nelly Kartins
- Merindukanmu | Karya : Lisa Agdja
- Risalah Hati | Karya : Wim Riani
Sahabat …
Ikuti terus perkembangan informasi dari media online pradivanews.com, yang update informasinya selalu kami sajikan di halaman atau fanpage Facebook Sahabat pradivanews…
Kami juga memiliki Channel Youtube, untuk menyajikan informasi dalam format visual…
Terima kasih kepada sahabat semua, yang sudah bersedia mengunjungi website kamiā¦