BELITUNG, pradivanews.com – Anggota Seluruh Sopir Angkutan Pelabuhan (Assapel), Senin (26/09/2022), menggelar Aksi Mogok Kerja Damai menuntut penyesuaian tarif angkutan dari dan ke pelabuhan, bertempat di luar gerbang pelabuhan Tanjungpandan (Shelter Beringin Assapel).
Aksi Mogok Kerja Damai Assapel ini merupakan dampak dari keputusan pemerintah menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) beberapa waktu lalu, yang dampaknya sangat dirasakan para sopir angkutan pelabuhan yang tergabung dalam Assapel.
Kegiatan Aksi Mogok Kerja Damai ini berdasarkan surat Assapel Nomor 003/ASSAPEL/XXIV/IX/2022 Perihal Pemberitahuan Aksi Mogok Kerja Damai yang ditujukan kepada Kapolres Belitung, Bupati Belitung, Ketua DPRD Belitung, dan Kepala Dishub Kabupaten Belitung, serta Instansi terkait lainnya.
Baca Juga: Memasuki Hari ke-4 Masa Pendaftaran Panwascam, Peminat Masih Sepi
Assapel menggelar Aksi Mogok Kerja Damai dengan alasan belum adanya realisasi dan kesepakatan untuk sebuah solusi jangka pendek dari pihak terkait mengenai hasil Rapat Dengar Pendapat (RDP) di DPRD Kabupaten Belitung pada Senin tanggal 19 September 2022 lalu.
Melalui aksi ini Assapel menuntut segera menaikkan tarif angkutan dari dan kepelabuhan sebesar 35 persen, serta membatalkan Keputusan Bupati Belitung Nomor 188.45/603/KEP/HUBKOMINFO/2014 Tentang Penetapan Tarif Angkutan Barang di Kabupaten Belitung dengan menetapkan kembali Peraturan Bupati (Perbup) yang baru.
“Kami minta tarif angkutan pelabuhan dinaikkan, karena sudah tidak sesuai dengan harga BBM saat ini, sparepart mobil dan lain-lain semua serba naik, kebutuhan rumah tangga naik, harusnya dapat beli beras 5 Kg, sekarang hanya bisa 3 Kg, karena tarif angkutan kami masih yang lama”, sebut salah seorang sopir Assapel yang enggan disebutkan namanya.
Baca Juga: Husri Terpilih Sebagai Ketua DPD KNPI Kabupaten Belitung Periode 2022 – 2025
Hal senada disampaikan Pembina Assapel, H Muhtar Motong (Tarek), bahwa Aksi Mogok Kerja Damai ini guna menindaklanjuti tuntutan yang sudah disampaikan dalam RDP antara DPRD Kabupaten Belitung dan Instansi terkait bersama Assapel pada 19 September 2022, yang hingga hari ini belum ada realisasinya.
“Bagi saya selaku pembina atau penasehat Assapel, apa yang mereka lakukan itu sangat sehat dan logis. Kalau pemerintah bisa menaikkan harga BBM, iya wajar saja kalau mereka juga minta kenaikan tarif, karena memang sudah tidak sesuai, harga solar juga naik”, kata Tarek.
Lebih lanjut dikatakannya, dalam RDP tersebut pihak DPRD Kabupaten Belitung memberikan waktu satu minggu kepada Assapel untuk menyelesaikan permasalahan tarif angkutan dari dan ke pelabuhan, yang telah disampaikan dalam pertemuan tersebut.
Baca Juga: Sempat Hilang, Leo Ditemukan Sudah Meninggal di Perairan Burung Mandi
“Tapi sampai hari ini DPR tidak merealisasikan hasil RDP tersebut, mungkin DPR sibuk dengan Dinas Luarnya, sehingga mereka lupa dengan persoalan rakyatnya ini, Assapel ini kan rakyat mereka, kan kasihan. Jadi wajar dong kalau hari ini mereka menggelar aksi. Kalau saja DPR cepat merespon seminggu yang lalu, mungkin mereka gak akan sampai aksi begini”, lanjut Tarek.
Menurut Tarek, sebelum RDP bahkan Assapel sudah pernah melayangkan surat kepada Dinas Perhubungan Kabupaten Belitung pada bulan Februari 2022 lalu, untuk meninjau kembali tarif angkutan pelabuhan yang dinilai sudah tidak sesuai dengan kondisi saat ini.
“Sebenarnya mereka ini sudah berbaik hati, kenapa? Karena mereka menempuh jalur persuasif, tidak demo, hanya mogok. Mereka bahkan pernah bersurat ke Dinas perhubungan untuk meninjau kembali tarif angkutan, tapi kok gak direspon. Dan tiba-tiba kemaren, pemerintah menaikkan harga BBM, makanya mereka minta RDP dengan DPR”, ujar Tarek.
Baca Juga: Sanem Buka Acara Musda ke XV KNPI Kabupaten Belitung
Aksi ini akan berlangsung selama 3 hari kedepan, sampai tuntutan Assapel ditanggapi. Untuk itu Tarek berharap pemerintah segera menyikapi persoalan yang dihadapi Assapel, agar Aksi Mogok Kerja tersebut tidak berlangsung lama karena dinilai akan mengganggu aktivitas distribusi barang dari pelabuhan ke tujuannya.
“Agar tidak berlanjut, kita harap pemerintah mendengar persoalan ini, dan mulai melakukan kalkulasi sehat. Artinya dalam hal ini pemerintah harus merespon. Dan juga saya harap para pengusaha yang berhubungan dengan jasa angkutan ini, hormatilah aksi mereka ini, karena semuanya sudah naik kok”, pungkas Tarek. (yab)
Sahabat, ikutin terus perkembangan informasi yang disajikan media online pradivanews.com, dan jangan lupa untuk meng-klik tombol suka dan mengikuti Pradiva News di Fanpage Facebook agar sahabat tidak ketinggalan informasi yang baru saja kami update …
Caranya mudah, dengan sahabat meng-klik link Fanpage Facebook berwarna hijau ini, maka sahabat akan masuk ke halaman Fanpagenya Pradiva News di Facebook …
Kami juga memiliki Channel Youtube, untuk melihatnya sahabat bisa meng-kliknya langsung .. Maka sahabat akan masuk ke channel group kami yang menyajikan informasi dalam format visual .. Trusss, jangan lupa like dan subscribe yaaa …
Yuuk sahabat klik sekarang juga …