SMA Negeri 2 Tanjungpandan Gelar Sosialisasi Hasil Psikotes Siswa Kelas X

BELITUNG, pradivanews.com – SMA Negeri 2 Tanjungpandan menggelar acara Sosialisasi Hasil Psikotes siswa kelas X tahun pelajaran 2022/2023, Senin (22/08/2022), bertempat di Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) di Jalan Sudirman Desa Perawas, Kecamatan Tanjungpandan, Belitung.

Hadir dalam kegiatan ini, Kepala Sekolah SMA Negeri 2 Tanjungpandan Sudiyono, S.Pd, Pengawas Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) Ediyono, S.Pd, MA, narasumber dari Biro Psikologi dan Konseling Lab-IDE Conseling, Drs Adriano Rusfy, P.Si, orang tua siswa kelas X SMA Negeri 2 Tanjungpandan, dan sejumlah guru SMA Negeri 2 Tanjungpandan.

Sosialisasi yang ditujukan kepada orang tua/wali siswa ini, dilaksanakan dalam 2 sesi kegiatan. Sesi pertama pada pukul 08.00-10.00 WIB bagi orang tua/wali siswa kelas X IPA. Sesi kedua pada pukul 10.00-12.00 WIB bagi orang tua/wali siswa kelas X IPS.

BACA JUGA: Didit Lantik DPC BMI se-Pulau Belitong dan Buka TOT Pendidikan Politik Bagi Kader Partai

Dalam sambutannya, Kepala SMA Negeri 2 Tanjungpandan, Sudiyono, S.Pd mengatakan, beberapa waktu lalu sudah dilaksanakan psikotes dengan pemberian nilai secara langsung, dan hasilnya sudah disampaikan kepada orang tua/wali. Hasil penilaian tersebut menurutnya, merupakan data awal dalam pemberian bimbingan kepada siswa.

“Penilaian yang telah diberikan itu nantinya merupakan acuan bagi sekolah dalam pengelompokan guna pembekalan ilmu pendidikan sesuai kemampuan dan minat dari tiap-tiap siswa”, sebut Sudiyono.

Sementara itu, Pengawas Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Ediyono, S.Pd, MA, mengatakan, saat ini dunia pendidikan khususnya di Babel mengalami pergeseran kearah yang lebih baik.

BACA JUGA: Belum Genap Sepekan, Sudah 2 Pria Pendatang Nekat Mengakhiri Hidupnya Dengan Cara Gantung Diri

“Pembenahan yang dilakukan sedikit demi sedikit mulai terlihat dengan adanya pengembangan profil pelajar Pancasila, yang menjadi elaborasi pendidikan nasional dimana saat ini 70 persen adalah projek dan 30 persen adalah intra”, ungkap Ediyono.

Diharapkan dengan penguatan anak (profil pelajar Pancasila), maka ilmu yang nantinya diperoleh dapat terpakai dan sesuai dengan minat serta bakat masing-masing siswa, serta dapat bermanfaat di tingkat pendidikan yang lebih tinggi bahkan di tempat kerja.

Guna mengimbangi pola penyampaian dalam proses belajar mengajar, tenaga pengajar nantinya juga akan mendapatkan diklat, yang disesuaikan dengan kelompok berdasarkan minat siswa.

BACA JUGA: Menteri Kelautan dan Perikanan Resmikan Arkilaa Mangrove Lounge di Bantan

“Saat ini kita masih gunakan kurikulum 13, sehingga masih menggunakan sistem penjurusan IPA dan IPS, tahun ini adalah tahun terakhir dengan sistem penjurusan, kedepannya lebih mengarah pada bakat dan minat, semoga metode ini dapat membantu dunia pendidikan. dan kita selaku orang tua dapat mengetahui karakter dari anak, sehingga dapat memudahkan kita dalam memberikan bekal dalam pengembangan pendidikannya”, lanjut Ediyono.

Dalam pemaparan hasil psikotes, narasumber Drs Adriono Rusfi, P.Si dari Biro Psikologi dan Konseling Lab-IDE Conseling, memberikan apresiasi kepada ayah dari siswa yang cenderung lebih banyak hadir pada acara tersebut.

“Manusia di muka bumi ini tak terkecuali siswa, memiliki kepribadian kompleks, urgensi dan aspek-aspek non intelektual seperti emosi, spiritual, sosiabilitas, yang akan berpengaruh pada kesuksesan siswa pada masa yang akan datang”, ujar Adriono.

BACA JUGA: Menteri PPN/Bappenas Tinjau Langsung Kesiapan Fasilitas G20 di Belitung

Ia juga mengatakan, sumber pemberian bekal pendidikan yang pertama kali adalah orang tua, dimulai sejak dari rumah. Untuk itu menurutnya, hasil tes yang telah disampaikan kepada orang tua/wali agar dapat dijadikan acuan untuk mengetahui kepribadian, kemampuan serta minat anak, sehingga nantinya ada kesamaan dalam pemahaman maksud dan tujuan dalam pembekalan ilmu di sekolah.

“Dimana saat ini telah dicanangkan pendidikan ramah anak, yang nantinya jelas akan mencetak pribadi anak yang juga ramah. Tes psikologi ini dilaksanakan guna mengetahui karakter, minat dan pribadi siswa, dari yang paling dasar sesuai dengan kemampuan pribadi masing-masing”, kata Adriono.

Hasil tes psikologi ini setidaknya dapat digunakan sebagai acuan pemetaan terhadap bakat dan minat siswa, serta dapat dijadikan dasar rekomendasi kurikulum spesifik per angkatan atau satuan siswa.

BACA JUGA: Gelar Acara Ngelakar Gawai G20, Pemerintah Pusat Apresiasi Persiapan Jelang Pertemuan G20 di Pulau Belitong

“Dan saya akan menyampaikan profil hasil psikotes sesuai dengan nilai yang didapat oleh masing-masing anak, dan akan saya tuangkan dalam pernyataan kejujuran”, pungkasnya. (esd)