Kementerian Pendidikan Tinjau Penerapan Kurikulum Merdeka di Kabupaten Beltim

BELITUNG TIMUR, pradivanews.com – Kepala Balai Penjaminan Mutu Pendidikan Guritno Wahyu Wijanarto bersama Kepala Balai Guru Penggerak Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) Edward, Selasa (02/08/2022), berkunjung ke Pemerintah Kabupaten Belitung Timur (Pemkab Beltim).

Kunjungan dalam rangka silaturahmi dan sekaligus untuk mengetahui penerapan dan dukungan Pemkab Beltim terhadap Kurikulum Merdeka Belajar ini, diterima langsung Bupati Beltim Burhanudin dan Wakil Bupati Beltim Khairil Anwar, bertempat di ruang kerja Bupati Beltim.

Baca Juga: Dianggap Membahayakan, Keberadaan Anjing Liar Menjadi Sorotan Tokoh Masyarakat

Kurikulum Merdeka Belajar merupakan pilihan kurikulum yang diberikan pemerintah pusat dalam rangka pemulihan pembelajaran selama kurun 2020 – 2024. Kurikulum Merdeka Belajar diterapkan untuk seluruh satuan pendidikan mulai dari PAUD, SD, SMP, SMA dan tingkat kesetaraan.

Di Kabupaten Beltim setidaknya sudah ada 137 sekolah mulai dari PAUD, SD, SMP, SMA sederajat yang sudah mendaftar untuk melaksanakan Kurikulum Merdeka Belajar. Tahun 2024 mendatang Kurikulum ini harus sudah diterapkan oleh semua sekolah.

“Kurikulum Merdeka secara sederhananya adalah kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler yang beragam dimana lebih mengutamakan bakat, minat, dan pembangunan karakter pada diri siswanya itu sendiri”, sebut Guritno.

Baca Juga: 50 Orang Ikuti Pelatihan Dewan Hakim MTQH yang Digelar LPTQ Beltim

Menurut Guritno, pada dasarnya yang membedakan Kurikulum Merdeka Belajar dengan kurikulum sebelumnya lebih kepada proses pembelajarannya. Dimana pada Kurikulum Merdeka Belajar ini, guru dituntut untuk melaksanakan pembelajaran bukan karena kemauan gurunya, tetapi didasarkan dengan kebutuhan peserta didik, tingkat pemahaman awal peserta didik, dan pola belajarnya.

“Kalau masih ada guru-guru yang menggunakan metode lama dengan memberikan banyak tugas, itu masih kita tolelir. Memang masih proses untuk penerapan kurikulum ini”, kata ujar Guritno.

Dijelaskannya pula, prinsip utama yang diterapkan dalam Kurikulum Merdeka Belajar, adalah setiap anak memiliki cara belajar dan daya tangkap terhadap penjelasan yang berbeda. Jadi guru tidak bisa memukul sama rata kemampuan seorang anak dalam menerima pelajaran.

“Prinsip yang ditekankan dalam Kurikulum Merdeka Belajar ini adalah menumbuh kembangkan enam profil pelajar Pancasila yaitu berketuhanan, beriman kepada tuhan yang maha esa, kreatif, mandiri, gotong royong dan bernalar kritis”, jelasnya.

Baca Juga: Gubernur Babel Makan Siang di Objek Wisata Danau Purun Desa Pulau Seliu

Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Beltim Sarjano mengatakan, Pemkab Beltim mendukung penuh penerapan Kurikulum Merdeka untuk sekolah-sekolah yang ada di Kabupaten Beltim. Bahkan dua sekolah sudah mulai mengadopsi secara penuh Kurikulum Merdeka.

“Secara bertahap kita sudah mempersiapkan guru-guru kita untuk mengikuti pelatihan secara mandiri. Di semua Kecamatan diselenggarakan workshop, bahan dua SMP, yakni SMP 1 Manggar dan SMP 1 Gantung sudah menggunakan platform merdeka”, ungkap Sarjano.

Sarjano menjamin tidak ada pro dan kontra terkait program ini di kalangan pendidik di Kabupaten Beltim. Mengingat guru-guru merupakan ujung tombak keberhasilan program Kurikulum Merdeka.

“Kalau pro dan kontra tidak boleh terjadi. Kita jamin tidak ada penolakan dari guru, mereka harus mengikuti dan mempersiapkan diri untuk kurikulum ini”, pungkas Sarjano. (rel)