Gubernur Babel Makan Siang di Objek Wisata Danau Purun Desa Pulau Seliu

BELITUNG, pradivanews.com – Disela-sela kunjungan kerjanya ke Kabupaten Belitung, Pj Gubernur Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Gubernur Babel) Ridwan Djamaluddin, Sabtu (30/07/2022), menyempatkan diri berkunjung ke Desa Pulau Seliu, Kecamatan Membalong, Belitung. Bersama pihak investor dari Komunitas Moyang, Ridwan Djamaluddin menikmati makan siang di Objek Wisata Danau Purun Desa Pulau Seliu.

Kunjungan orang nomor satu di Provinsi Babel ke Desa Pulau Seliu ini terlihat dalam suasana santai. Setiba di dermaga Desa Pulau Seliu, Ridwan Djamaluddin yang didampingi istrinya ini, beserta rombongan disambut langsung Kepala Desa (Kades) Pulau Seliu, Edyar dan aparatur pemerintahan desa. Selanjutnya, Ridwan Djamaluddin beserta rombongan menuju Objek Wisata Danau Purun Desa Pulau Seliu.

Dalam suasana santai tersebut, Ridwan Djamaluddin mendengarkan pemaparan yang disampaikan Edyar dan Nina dari Komunitas Moyang, terkait rencana pengembangan Desa Pulau Seliu ke depan yang sangat membutuhkan dukungan pemerintah dalam pembangunan infrastruktur jalan.

Senada dengan apa yang dipaparkan kepada Ridwan Djamaluddin, Edyar juga menyampaikan kepada pradivanews.com bahwa Desa Pulau Seliu memiliki rencana pengembangan industri perikanan dan pariwisata. Saat ini Pemerintan Desa Pulau Seliu, mulai serius untuk merealisasikan dua sektor andalan tersebut.

“Tadi kita sudah banyak bicara dengan bapak gubernur, kaitannya dengan rencana pengembangan Desa Pulau Seliu ke depan. Tadi juga kita sampaikan kepada beliau, bahwa Desa Pulau Seliu merupakan salah satu desa tujuan wisata yang ada di Pulau Belitung. Nah pariwisata ini mulai serius kita kembangkan, apalagi saat ini sudah ada pihak investor yang siap”, ungkap Edyar.

Sedangkan terkait rencana pengembangan industri perikanan, menurut Edyar karena Desa Pulau Seliu memiliki potensi dari hasil lautnya yang bisa diandalkan. Hal ini dikatakannya, karena masyarakat Desa Pulau Seliu mayoritasnya berprofesi sebagai nelayan.

“Jadi hasil tangkapan nelayan ini, terutama nelayan jaring kepiting, hasil tangkapannya akan kita jadikan sebagai produk unggulan kita. Nanti kepiting ini melalui pabrik yang mengolah makanan siap saji, akan dikemas sedemikian rupa, sehingga menjadi produk olahan khas Desa Pulau Seliu yang siap dipasarkan melalui UMKM yang ada di Tanjungpandan. Kalau nantinya bisa menjadi target pasar internasional, kenapa tidak kita ekspor aja”, jelas Edyar.

Namun menurut Edyar, guna mewujudkan rencana pengembangan tersebut, Pemerintahan Desa Pulau Seliu mengharapkan adanya dukungan dari pemerintahan provinsi. Hal ini mengingat pembangunan infrastruktur jalan sangat dibutuhkan pihak swasta selaku investor, yang sudah siap melakukan pengembangan industri perikanan dan pariwisata tersebut.

“Kita sampaikan juga tadi, harapan kita kepada beliau selaku pimpinan di provinsi. Bagaimana beliau membantu kita, dalam upaya untuk menyatukan anggaran dengan kabupaten, sehingga bisa membangun infrastruktur jalan di Desa Pulau Seliu. Memang kita belum secara detil berbicara kelanjutan rencana pembangunan jalan lingkar ini”, sebutnya.

Sementara itu, Ridwan Djamaluddin mengatakan kunjungannya ke Desa Pulau Seliu ini untuk memenuhi undangan Kades, guna menghadiri acara perayaan Hari Jadi Desa Pulau Seliu ke-126 tahun, yang diselenggarakan pada tanggal 29 Juli 2022. Selain itu, Ridwan Djamaluddin juga penasaran dengan cerita yang berkembang terkait Desa Pulau Seliu tersebut.

“Pertama, saya terima undangan dari kepala desanya, acara ulang tahun Desa Pulau Seliu kemarin. Namun karena kemarin saya sibuk, maka baru hari ini bisa datang ke sini. Kedua, saya ingin tahu apa sih yang bikin heboh Desa Pulau Seliu ini, saya jadi bertanya-tanya. Ternyata di sini ini, ada kekuatan komunitasnya, mereka juga sangat memperhatikan kawasannya, dan juga mereka punya kebanggaan tersendiri”, kata Ridwan.

Ada yang menarik di Desa Pulau Seliu menurut Ridwan, yaitu komunitas masyarakat dan pimpinan desanya yang sangat visioner dan proaktif, serta mampu melihat modal dasar yang ada untuk dikembangkan. Ia juga mengatakan, jika setiap desa memiliki sikap dan pemikiran yang sama, tidak semata-mata tergantung kepada pemerintah, maka semua desa bisa maju dan berkembang.

“Sebetulnya gak banyak yang beliau minta sih, menurut saya beliau ini hanya minta perhatian. Kalau saya dengar tadi, beliau ini hanya minta jalan lingkar aja, dan itu wajar-wajar saja. Yang lain beliau kembangkan sendiri, ide dikembangkan sendiri, tempat ini dikembangkan sendiri. Kawasan Danau Purun ini, jembatan kayu ini dibangun dengan dana desa. Kalau semua desa bersikap seperti ini, maka mereka akan maju”, ujar Ridwan.

Ditambahkannya, saat ini masyarakat di perkotaan sedang jenuh dengan suasana metropolitan, sehingga membutuhkan tempat yang memiliki suasana alami untuk tujuan wisatanya, guna menghilangkan kepenatan akibat kesibukan dalam aktivitas sehari-hari.

“Kesan yang saya rasakan, banyak orang saat ini sedang jenuh dengan suasana metropolitan, mereka mencari tempat-tempat yang tenang, yang sehat, yang udaranya bersih. Apalagi tempat ini, saya dengar ini sudah viral, tinggal kita promosikan lebih banyak. Jadi nanti, kita akan bantu daerah-daerah seperti ini, yang keinginan majunya hebat. Kalau pun butuh infrastruktur, iya kita bantulah, dengan konektivitas yang tidak terlalu berat untuk ditunjang dengan APBD”, pungkasnya. (yab)


Sahabat
Ikuti terus perkembangan informasi dari media online pradivanews.com, yang update informasinya selalu kami sajikan di halaman atau fanpage Facebook Sahabat pradivanews

Kami juga memiliki Channel Youtube, untuk menyajikan informasi dalam format visual…
Terima kasih kepada sahabat semua, yang sudah bersedia mengunjungi website kami…